Senin, 21 Maret 2016

Makalah Membaca


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Membaca penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca.
Membaca merupakan tonggak belajar yang akan berlangsung seumur hidup. Karena itu, boleh jadi keterampilan membaca adalah kunci sukses  dalam pendidikan dan kehidupan yang lebih luas.
Kemampuan membaca tidak muncul dengan sendirinya pada diri kita. Kemampuan itu dibentuk melaui latihan. Dibutuhkan cara yang tepat untuk kegiatan belajar membaca. Diperlukan stimulasi yang tepat agar mampu menangkap pesan-pesan atau  tujuan dari membaca itu sendiri.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :
1.        Apa yang dimaksud dengan hakikat membaca?
2.        Apa tujuan membaca ?
3.        Apa fungsi membaca ?
4.        Apa manfaat membaca ?
5.        Apa saja tahap-tahap membaca ?
6.        Apa saja jenis-jenis membaca ?

C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui hakikat membaca.
2.      Untuk mengetahui tujuan membaca.
3.      Untuk mengetahui manfaat membaca.
4.      Untuk mengetahui fungsi membaca.
5.      Untuk mengetahui tahap-tahap membaca.
6.      Untuk mengetahui jenis-jenis membaca
BAB II
PEMBAHASAN

A.        HAKIKAT MEMBACA
Pengembangan keterampilan, mulai dari keterampilan memahami kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi bacaan.

1.      Pengertian Membaca
Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan (informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah fikir  memahami makna yang  terkandung dalam rangkaian simbol-simbol tersebut. Tarigan mengatakan Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Mulyati, 2011:4.5)

B.         TUJUAN MEMBACA
Tujuan membaca secara umum yaitu mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat sederhana dan membaca puisi
1.      Mampu memahami gagasan yang didengar secara langsung atau tidak langsung.
2.      Mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-kata sendiri.
3.      Mampu membaca teks bacaan secara cepat dan mampu mencatat gagasan-gagasan utama
Secara umum, tujuan membaca adalah:
1.      mendapatkan informasi.
2.      memperoleh pemahaman.
3.      memperoleh kesenangan.
Sedangkan secara khusus, tujuan membaca adalah:
1.      memperoleh informasi faktual.
2.      memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis.
3.      memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang.
4.      memperoleh kenikmatan emosi.
5.      mengisi waktu luang.

C.        FUNGSI MEMBACA
Menurut Amir (1996) dalam Mulyati,2011:6.7
1.      Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dll.
2.      Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dan lain-lain.
3.      Fungsi Praktis
Kegiatan membaca dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal: teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan makanan, cara merawat tanaman, dll.
4.      Fungsi Religious
Membaca dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
5.      Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh: dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan. Contoh: bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.
7.      Fungsi Sosial
Kegiatan membaca mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh: pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
8.      Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll.

D.        MANFAAT MEMBACA
1.      Memperoleh banyak pengalaman hidup.
2.      Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang sangat berguna bagi kehidupan.
3.      Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.
4.      Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir di dunia.
5.      Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan pikir, meningkatkan taraf hidup, dan budaya keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
6.      Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat mengantarkan seseorang menjadi cerdik dan pandai.
7.      Dapat memperkaya perbedaan kata, ungkapan, istilah, dan lain-lain yang sangat menunjang keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.
8.      Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap desistensi, dan lain-lain.
9.      Melatih kemampuan berpikir. Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam. Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul. Dengan cara ini otak akan bertambah kuat. Bacalah buku sebanyak mungkin. Menurut para ahli, keuntungan dari membaca buku dapat memberikan dampak yang menyenangkan bagi otak kita. Membaca juga membantu meningkatkan keahlian kognitif dan meningkatkan perbendaharaan kosakata.
10.  Meningkatkan Pemahaman. Membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mereka mengerti menjadi lebih jelas setelah membaca dan meningkatkan pemahamannya terhadap suatu bahan/materi yang dipelajari.
11.  Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Membaca adalah satu sarana untuk membuka cakrawala dunia. Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan lebih percaya diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai pergaulan dan tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.
12.  Mengasah kemampuan menulis. Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, membaca juga bisa mengasah kemampuan menulis Anda. Selain karena wawasan Anda untuk bahan menulis semakin luas, Anda juga bisa mempelajari gaya-gaya menulis orang lain dengan membaca tulisannya. Lewat membaca Anda bisa mendapatkan kekayaan ide yang melimpah untuk menulis.
13.  Mendukung kemampuan berbicara di depan umum. Membaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan pengatahuan anda terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau dengan membaca. Selain mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata. Meningkatnya pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum.
14.  Meningkatkan Konsentrasi. Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan praktis dalam kehidupan. Ini juga mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
15.  Menjauhkan risiko penyakit Alzheimer. Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penyakit Alzheimer.
16.  Sarana Refleksi dan Pengembangan Diri. Kita dapat mengetahui pemikiran seorang pengusaha atau seorang trainer tanpa kita harus menjadi pengusaha atau trainer. Artinya kita bisa mempelajari bagaimana cara orang lain dalam mengembangkan diri. Ini penting bagi kita sebagai bahan pertimbangan atau pembanding sebelum kita melakukan suatu hal.

E.         TAHAP-TAHAP MEMBACA
1.      Membaca bahan yang telah dipelajari, mengucapkannya dengan baik ataubahan yang mungkin telah diingat. Bahan-bahan tersebut mungkin berupa percakapan, nyanyian, serangkaian kalimat tindakan ataupun cerita sederhana mengenai hal-hal yang telah dialami.Dalam tahap ini, perlu ada bimbingan untuk mengembangkan ataumeningkatkan responsi-responsi visual yang otomatis terhadap gambaran-gambaran huruf yang akan dilihat pada gambaran cetakan. Selain itu harus benar-benar memahami bahwa kata-kata tertulis itu mewakili ataumenggambarkan bunyi-bunyi.
2.      Menyusun kata-kata serta struktur- struktur dari bahasa asing yang telahdiketahui menjadi bahan dialog atau paragraf yang beraneka ragam. Pada tahap ini perlu dibimbing dalam membaca bahan yang baru disusun.
3.      Membaca bahan yang berisi sejumlah kata dan struktur yang masih asing atau belum biasa. Beberapa percobaan informal telah menunjukkan bahwa pembacamengalami sedikit kesulitan bahkan tidak mengalami kesulitan sama sekali menghadapi sebuah kata baru yang diselipkan di antara tiga puluh kata biasa.Pada tahap ini pembaca acapkali teks-teks tata bahasa berisi paragraf-paragraf atau pilihan-pilihan yang sesuai buat bacaan.
4.      Pada tahap ini, beberapa spesialis dalam bidang membaca menganjurkan penggunaan teks-teks sastra yang telah disederhanakan atau majalah-majalahsebagai bahan bacaan.
5.      Pada tahap ini seluruh dunia buku terbuka, dalam pengertian bahan bacaan tidak dibatasi

F.         JENIS-JENIS MEMBACA

1.      Membaca Intensif
a.       Hakikat Membaca Intensif
Membaca Intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat untuk memperoleh pemahaman terhadap teks bacaan secara tepat, akurat dan lebih memfokuskan kegiatan membaca intensif untuk pembelajaran di dalam kelas. Membaca Intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yag dilaksanakan di dalam kelas terhadap tugas-tugas pendek menurut Tarigan (Dalam Mulyati,2011:4.5). Kemampuan membaca intensif ditandai oleh kemampuan memahami detik-detil informasi secara lengkap, akurat, dan kritis terhadap fakta-fakta, konsep, gagasan, ide, pengalaman, pesan, dan perasaan yang tertuang dalam bahasa tulis. Untuk mencapai kemampuan tersebut diperlukan keterampilan :
1)      Mengenali lambang-lambang tulis suatu bahasa
2)      Memahami dan menggunakan butir-butir leksikal yang tak dikenal
3)      Memahami informasi tersurat
4)      Memahami fungsi komunikatif kalimat dan ujaran
5)      Memahami makna-makna konseptual
6)      Memahami hubungan antarkalimat dalam paragraf
7)      Memahami hubungan antarkalimat dalam bacaan
8)      Mengenali dan memahami fungsi sarana kohesi dan koherensi
9)      Mengidentifikasi sarana petunjuk konteks
10)  Mengindentifikasi butir-butir informasi penting dalam sebuah teks
11)  Membedakan ide utama dan ide pendukung
12)  Menyarikan butir-butir penting untuk membuat simpulan
13)  Menyeleksi butir-butir informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
14)  Membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum isi bacaan
15)  Membaca cepat untuk menemukan informasi khusus/tertentu
16)  Mengubah gaya penyajian teks (misalnya, dari paparan ke dalam bentuk paparan ke dalam bentuk diagram, tabel, grafik, dan lain-lain)

b.      Tingkatan Pemahaman dalam Membaca Intensif
1)      Pemahaman Literal
Keterampilan memahami yang paling sederhana atau paling dasar karena hanya memerlukan sedikit kegiatan berpikir dan menemukan makna kata dan kalimat dalam konteks secara langsung.
2)      Interpretasi
Keterampilan berpikir yang diperlukan pembaca untuk mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks. Keterampilan berpikir membaca meliputi kemampuan menggenalisasi, menemukan hubungan sebab akibat, mengidentifikasi motif-motif, menemukan hubungan antarbagian teks, memprediksi kesimpulan, dan membuat perbandingan.
3)      Pemahaman Kritis
Keterampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu memaknai bacaan secara literal dn mengintepresikannya. Pembaca yang menggunakan lebih banyak kemampuan berpikirnya, pengetahuan dan pengalamannya.
4)      Pemahaman Kreatif
Keterampilan membaca yang berada pada tingkat pemahaman  membaca yang berada pada tingkat paling tinggi, pembaca juga mampu menerapkan gagasan-gagasan yang ada pada teks atau bacaan ke situasi baru.

c.       Teknik-teknik Membaca Intensif
Sebuah pemahaman ditentukan oleh suatu struktur kognitif yang disebut skemata. Skemata terbagi menjadi tiga, yakni (1) skemata isi berkaitan dengan isi pengetahuan, tema atau disiplin ilmu, (2) skemata formal berkaitan dengan bentuk penyampaian pesan, seperti puisi, prosa nonfiksi, dll. (3) skemata linguistic berkaitan untuk kompetensi bahasa dan berbahasa.
a)      Teknik SQ3R (SURTABAKU)
SQ3R merupakan singkatan dari Survey, Question, Read, Retice, dan Review. SURTABAKU merupakan singkatan Survei, Tanya, Baca, Katakan, dan Ulang. Yang mencerminkan suatu prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan kegiatan membaca intensif.
(1)   Survei (Menjajagi)Y
Yang harus dicermati pada saat survey adalah:
·         Bagian pendahuluan (cover luar, judul buku, pengarang, penerbit, dll)
·         Bagian isi (urutan dan tata penyajian isi buku)
·         Bagian akhir/penutup (kesimpulan dan rekomendasi, biografi penulis, apendiks, daftar pustaka)
(2)   Question (Bertanya)
Mengajukan pertanyaan teks atau buku bacaan. Pertanyaan dengan apa yang ingin diketahui, apa yang seharusnya diketahui, dan apa yang diragukan. Pertanyaan yang dibuat akan membuat pembaca aktif untuk mencari jawaban, membuktikan jawaban, menolak, mengkritiki, atau mengukuhkan gagasan pengarangnya.
(3)    Read (Membaca)
Kegiatan membaca yang disesuaikan dengan bahan, jenis, tingkat kesulitan bahan, tujuan, keperluan, dari pembacannya. Tidak semua bahan bacaan akan dihadapi dengan cara yang sama, baik dalam tempo, kecepatan, teknik dan strategi baca yang diterapkan.
(4)   Retice (Menceritakan)
Menginternalisasikannya ke dalam sistem memori guna meyakinkan perolehan informasi yang didapatkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Lalu memadukannya dengan kegiatan membuat ikhtisar bacaan, mencatat butir-butir penting bacaan, membuat peta konsep hasil bacaan, membuat bagan atau skema.
b)      Teknik KWLH
KWLH merupakan singkatan dari Know, Want, Learned, dan How. Yang menuntut pembaca untuk melakukan kegiatan membaca secara kritis. Hal pertama yang dilakukan adalah mengingat dan menyiapkan seluruh pengetahuan siap yang telah dimilikinya mengenai berbagai informasi, kemudian pembaca melakukan identifikasi dan menentukan apa yang perlu diketahui.
(1)   Know (Pengetahuan Siap)
Pengecekan pengetahuan siap yang dimiliki pembaca mengenai topik bacaan yang akan dibaca
(2)   Want (Keinginan/Keperluan)
Mengidentifikasi hal-hal yang ingin atau hendak diketahui lebih lanjut mengenai topik tersebut
(3)   Learn (Keharusan Mempelajari
Mempelajari hal-hal dimaksud melalui melalui kegiatan membaca.
(4)   How (Pengontrolan Hasil Baca “Bagaimana”)
Melakukan perenungan dan internalisasi.
c)      Teknik CATU
Merupakan singkatan dari Cari, Tulis-kembali, dan Uji. Teknik ini digunakan untuk membaca karya-karya ilmiah yang lebih pendek mengenai suatu topik tertentu.
(1)   Cari (CA)
Kegiatan membaca untuk mencari butir-butir penting bacaan dan mengolahnya menjadi sebuah pemahaman
(2)   Tulis-kembali (T)
Membuat ringkasan bacaan, peta konsep dalam bentuk bagan atau skema, ringkasan dalam bentuk kerangka atau outline.
(3)   Uji (U)
Pengujian atau pengecekan pemahaman.

2.      Membaca Ekstensif
a.       Hakikat Membaca Ekstensif
Untuk membaca secara komprehensif dengan cakupan bahan bacaan yang lebih luas.

b.      Karakteristik Membaca Ekstensif
1)      Cakupan bahasa lebih luas, banyak, dan variatif
2)      Kegiatan membaca bersifat individual
3)      Bahan bacaan sesuai dengan pilihan pembaca
4)      Kecepatan baca bertaraf sedang
5)      Untuk memiliki pemahaman secara komprehensif, memperkaya informasi, atau memenuhi kesenangan daripada pemahaman yang mendalam
6)      Kegiatan membaca lebih mengarah pada respon personal ketimbang pengujian atau pengetesan

c.       Teknik-Teknik Membaca Ekstensif
1)      Survey Reading (Membaca Survey)
Untuk mengetahui gambaran umum sebuah atau beberapa buku/bacaan, atau memperoleh informasi dalam waktu yang seingkat-singkatnya
2)      Skimming (Membaca Sekilas)
Digunakan untuk (1) memperoleh kesan umum sebuah bacaan, (2) menemukan informasi tertentu dari suatu bacaan, (3) mencari bahan/sumber bacaan di perpustakaan
3)      Suferficial Reading (Membaca Dangkal)
Digunakan untuk memperoleh pemahaman yang bersifat luaran, tidak mendalam, atau membaca untuk mencari kesenangan atau hiburan
3.      Membaca Telaah Isi
a.       Membaca teliti
Membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca secara seksama yang bertujuan untuk memahami secara detail gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis, membaca teliti pentingnya sama dengan membaca sekilas. (Tarigan, 2008: 40).
Membaca teliti memerlukan keterampilan, antara lain :
1)      Survei yang cepat untuk memperhatikan/melihat organisasi dan pendekatan umum
2)      Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraph-paragraf untuk menemukan kalimat judul dan perincian-perincian penting
3)      Menemukan hubungan setiap paragraph dengan keseluruhan tulisan atau artikel.
b.      Membaca pemahaman
Jenis kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan untuk memperoleh pengertian tentang sesuatu atau untuk tujuan belajar sehingga memperoleh wawasan yang lebih luas tentang sesuatu yang dibaca. Pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan pembaca untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian.Supaya pembaca dapat mengerti hal itu, pembaca harus menguasai perbendaharaan kata dan akrab dengan struktur dasar dalam penulisan (kalimat, paragraf, dan tata bahasa).
1)      Prabaca (previewing).
Menentukan tujuan membaca
2)      Pendugaan (predicting)
Membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya
3)      Membaca Dengan Kecepatan Bervariasi dan Menandai Bahan Bacaan
Mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri
Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman didefinisikan sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
Prinsip-prinsip membaca pemahaman :
a.       Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
b.      Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.
c.       Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.
d.      Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
e.       Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
f.       Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas.
g.      Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.
h.      Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
i.        Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
j.        Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman
4.      Membaca Wacana informatif
Wacana informatif dapat berupa koran, majalah, buku-buku, jurnal, tv, radio, dan internet. Untuk dapat memiliki kemampuan memilih bacaan dengan cepat serta berkemampuan membaca cepat, diperlukan strategi-strategi membaca yang efektif
a.       Membaca memindai atau membaca scanning. Yaitu membaca dengan cepat sesuatu bahan bacaan untuk mendapatkan sesuatu kesan awal atau untuk ]menemukan sesuatu yang kita cari yang mungkin terdapat didalamnya.
b.      Scanning
Keterampilan membaca yang bertujuan menemukan informasi khusus dalam teks dengan sangat cepat.
c.       Skimming
Keterampilan membaca yang menuntut pembaca memiliki kemampuan memproses teks dengan  cepat guna memperoleh gambaran umum mengenai teks tersebut.
5.      Membaca Nyaring
kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukupkeras.
6.      Membaca dalam hati
Merupakan proses membaca tanpa mengeluarkan suara. Dalam membaca dalam hati atau membaca diam tidak ada suara  yang keluar. Sedangkan yang aktif bekerja hanya mata dan otak atau kognisi kitasaja.
7.      Membaca sastra (literali)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra.Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra. Membaca literal merupakan kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara tersurat. Artinya,pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal  dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna-makna tersiratnya,baikpada tataran antagonis apalagi makna yang terletak dibalik barisnya.
8.      Membaca kritis
Membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana,penuh tenggang hati,mendalam, evaluative, serta analitis,dan bukan hanya mencarikesalahan belaka. Membaca kritis (critical reading)adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya.  Pembaca tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti  kita harus mampu membaca secara analisis dengan melakukan penilaian. Dalam membaca harus ada interaksi  penulis dengan pembaca yang saling mempengaruhi sehingga terbentuk pengertian baru.
Tujuan Membaca Kritis :
a.       Memahami tujuan penulis atau pengarang.
b.      Memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berpikir kritis.
c.       Memahami organisasi tulisan atau bacaan.
d.      Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang.
e.       Menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan
Aspek-Aspek dalam Membaca Kritis
a.       Kemampuan mengingat dan mengenali bahan bacaan.
b.      Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat.
c.       Kemampuan mengaplikasikan konsep-konsep.
d.      Kemampuan menganalisis suatu bacaan.
e.       Kemampuan menilai isi bacaan.

9.      Membaca kreatif
Membaca kreatif merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang baru yang terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelunya pernah di dapatkan.
Membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca secara seksama yang bertujuan untuk memahami secara detail gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis, membaca teliti pentingnya sama dengan membaca sekilas.

10.  Membaca ide
Kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan:
a.       mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik;
b.      masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut;
c.       hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.

11.  Membaca Telaah Bahasa
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata.
a.       Ragam-ragam bahasa
b.      Mempelajari makna kata dari konteks
c.       Bagian-bagian kata
d.      Penggunaan kamus
e.       Idiom
f.       Sinonim dan antonym
g.      Derivasi (Pembentukan kata yang menghasilkan kata-kata yang berbeda dari paradigma yang berbeda)



BERLATIH MENGUNGKAPKAN ISI BACAAN
a.       Mengukur Kecepatan Membaca (KM)
Untuk menghitung jumlah kata dalam bacaan dibagi dengan jumlah waktu baca dalam hitungan detik, jumlah waktu dibagi 60 sehingga menjadi menit

Jumlah kata dalam bacaan (KB)
 
 
Jumlah waktu baca : 60 (SM)
 
KM  =

b.      Mengukur Pemahaman Isi (PI)
Untuk menghitung presentasi skor jawaban yang benar atau skor jawaban ideal dari pertanyaan tes pemahanan bacaan

Skor jawaban benar
X 100 %
 
Skor jawaban ideal
 
PI =

c.       Mengukur Kemampuan Efektif Membaca (KEM)

KB
 
PI
 
 
SM  : 60
 
100
 
KEM =                    X                       KPM



Keterangan :
KM      =  Kemampuan Membaca
KB      =  Jumlah Kata dalam Bacaan
SM      =  Jumlah Sekon (detik) Membaca
PI/100 =  Persentasi Pemahaman Isi
KEM   =  Kemampuan Efektif Membaca
KPM   =  Jumlah Kata per Menit

Pembaca yang efisien mempunyai kecepatan membaca sesuai dengan bahan yang di hadapi dan tujuan membacanya
a.       Membaca secara skimming dan scanning (kecepatan lebih dari 1000 KPM) digunakan untuk :
1)      Mengenali bahan yang akan dibaca
2)      Mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
3)      Mendapatkan struktur dan organisasi bacaan serta menemukan gagasan bacaan
b.      Membaca kecepatan tinggi (500 – 800 KPM) digunakan untuk :
1)      Membaca bahan-bahan yang muda dan tidak dikenal
2)      Membaca novel ringan untuk mengikuti jalan cerita
c.       Membaca secara cepat (350 – 500 KPM) digunakan untuk :
1)      Membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskriptif dan bahan-bahan nonfiksi lain yang bersifat informatif
2)      Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita
d.      Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 KPM) digunakan untuk :
1)      Membaca fiksi yang agak sulit untuk analisis watak serta jalan cerita
2)      Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan atau membuat evaluasi ide penulis
e.       Membaca lambat (100 – 125 KPM) digunakan untuk :
1)      Mempelajari bahan-bahan yang sulit yang sulit dan bersifat teknik
2)      Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknik
3)      Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
4)      Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional






























BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan (informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah fikir  memahami makna yang  terkandung dalam rangkaian simbol-simbol. tersebut.
Adapun tujuan membaca yaitu: Mendapatkan Informasi,memperoleh pemahaman,memperoleh kesenangan.
Tingkatan-tingkatan membaca ada dua yaitu Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif.
Dan Jenis-jenis membaca adalah membaca wacana informatif dan membaca pemahaman.
















SARAN

Untuk pihak sekolah, khususnya kepala sekolah harus lebih bertanggung jawab atas kondisi perpustakaan, dan menambah buku-buku yang diperlukan sebagai bacaan atau Literatur. Dan untuk siswa ataupun masyarakat umum  seharusnya lebih aktif dalam  mencari bahan bacaan agar bisa menambah pengetahuan, dan tentunya mengurangi tindakan-tindakan negatif.







DAFTAR PUSTAKA
Mulyati, Yeti, dkk. (2011). Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Santosa, Puji, dkk. (2008). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.  Jakarta: Universitas Terbuka
Sunendar,  Dadang, Iskandarwassid.(2009). Strategi Pembelajaran Bahasa. PT Remaja Rosdakarya Offset-Bandung