BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Membaca penting dalam
kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, setiap aspek kehidupan melibatkan
kegiatan membaca.
Membaca merupakan
tonggak belajar yang akan berlangsung seumur hidup. Karena itu, boleh jadi keterampilan
membaca adalah kunci sukses dalam pendidikan dan kehidupan yang lebih
luas.
Kemampuan membaca tidak
muncul dengan sendirinya pada diri kita. Kemampuan itu dibentuk melaui latihan.
Dibutuhkan cara yang tepat untuk kegiatan belajar membaca. Diperlukan stimulasi
yang tepat agar mampu menangkap pesan-pesan atau tujuan dari membaca itu
sendiri.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud
dengan hakikat membaca?
2.
Apa tujuan membaca ?
3.
Apa fungsi membaca ?
4.
Apa manfaat membaca ?
5.
Apa
saja tahap-tahap membaca ?
6.
Apa
saja jenis-jenis membaca ?
C.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pembahasan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui hakikat membaca.
2. Untuk mengetahui tujuan membaca.
3. Untuk mengetahui manfaat membaca.
4. Untuk mengetahui fungsi membaca.
5. Untuk mengetahui tahap-tahap membaca.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis membaca
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT MEMBACA
Pengembangan keterampilan, mulai dari keterampilan memahami kata-kata,
kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan memahami secara
kritis dan evaluatif keseluruhan isi bacaan.
1. Pengertian Membaca
Membaca merupakan aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah
pesan (informasi) dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk
mencerna dan memahami serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak
untuk melakukan olah fikir memahami makna yang terkandung dalam
rangkaian simbol-simbol tersebut.
Tarigan mengatakan Membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Mulyati, 2011:4.5)
B.
TUJUAN
MEMBACA
Tujuan membaca secara umum yaitu mampu membaca dan
memahami teks pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat
sederhana dan membaca puisi
1. Mampu memahami gagasan yang didengar secara langsung atau tidak langsung.
2. Mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-kata sendiri.
3. Mampu membaca teks bacaan secara cepat dan mampu mencatat gagasan-gagasan
utama
Secara umum, tujuan
membaca adalah:
1. mendapatkan informasi.
2. memperoleh pemahaman.
3. memperoleh kesenangan.
Sedangkan secara
khusus, tujuan membaca adalah:
1. memperoleh informasi faktual.
2. memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis.
3. memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang.
4. memperoleh kenikmatan emosi.
5. mengisi waktu luang.
C.
FUNGSI MEMBACA
Menurut Amir (1996) dalam Mulyati,2011:6.7
1. Fungsi intelektual
Dengan banyak membaca
kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita. Contoh
: membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian, skripsi,
tesis, disertasi, dll.
2. Fungsi Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita
dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan
wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dan
lain-lain.
3. Fungsi Praktis
Kegiatan membaca
dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal:
teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan
makanan, cara merawat tanaman, dll.
4. Fungsi Religious
Membaca dapat digunakan
untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan mendekatkan diri
kepada Tuhan.
5. Fungsi Informatif
Dengan banyak membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh:
dengan membaca majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang
sangat penting atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Fungsi Rekreatif
Membaca digunakan
sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan. Contoh:
bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.
7. Fungsi Sosial
Kegiatan membaca
mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau
nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan
oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh:
pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
8. Fungsi Pembunuh Sepi
Kegiatan membaca dapat
juga dilakukan untuk sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang.
Contoh: membaca majalah, surat kabar, dll.
D.
MANFAAT MEMBACA
1. Memperoleh banyak pengalaman hidup.
2. Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang sangat
berguna bagi kehidupan.
3. Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu
bangsa.
4. Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir di
dunia.
5. Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan pikir,
meningkatkan taraf hidup, dan budaya keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
6. Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat mengantarkan seseorang
menjadi cerdik dan pandai.
7. Dapat memperkaya perbedaan kata, ungkapan, istilah, dan lain-lain yang
sangat menunjang keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.
8. Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantap desistensi, dan
lain-lain.
9. Melatih kemampuan berpikir. Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan
semakin tajam. Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul. Dengan cara
ini otak akan bertambah kuat. Bacalah buku sebanyak mungkin. Menurut para ahli,
keuntungan dari membaca buku dapat memberikan dampak yang menyenangkan bagi
otak kita. Membaca juga membantu meningkatkan keahlian kognitif dan
meningkatkan perbendaharaan kosakata.
10. Meningkatkan Pemahaman. Membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori,
yang semula tidak mereka mengerti menjadi lebih jelas setelah membaca dan
meningkatkan pemahamannya terhadap suatu bahan/materi yang dipelajari.
11. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Membaca adalah satu sarana untuk
membuka cakrawala dunia. Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan,
kita akan lebih percaya diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam
berbagai pergaulan dan tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.
12. Mengasah kemampuan menulis. Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,
membaca juga bisa mengasah kemampuan menulis Anda. Selain karena wawasan Anda
untuk bahan menulis semakin luas, Anda juga bisa mempelajari gaya-gaya menulis
orang lain dengan membaca tulisannya. Lewat membaca Anda bisa mendapatkan
kekayaan ide yang melimpah untuk menulis.
13. Mendukung kemampuan berbicara di depan umum. Membaca adalah aktivitas yang
akan membuka cakrawala dan pengatahuan anda terhadap dunia. Terbatasnya
jangkauan diri kita terhadap peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau
dengan membaca. Selain mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa,
membaca juga mampu meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal,
karena membaca akan memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata. Meningkatnya
pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan
kemampuan berbicara di depan umum.
14. Meningkatkan Konsentrasi. Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang
lebih konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan
untuk memiliki perhatian penuh dan praktis dalam kehidupan. Ini juga
mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
15. Menjauhkan risiko penyakit Alzheimer. Membaca benar-benar dapat langsung
meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi
(rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk
penyakit Alzheimer.
16. Sarana Refleksi dan Pengembangan Diri. Kita dapat mengetahui pemikiran
seorang pengusaha atau seorang trainer tanpa kita harus menjadi pengusaha atau
trainer. Artinya kita bisa mempelajari bagaimana cara orang lain dalam
mengembangkan diri. Ini penting bagi kita sebagai bahan pertimbangan atau
pembanding sebelum kita melakukan suatu hal.
E.
TAHAP-TAHAP MEMBACA
1. Membaca bahan yang telah dipelajari, mengucapkannya dengan baik ataubahan yang
mungkin telah diingat. Bahan-bahan tersebut mungkin berupa percakapan,
nyanyian, serangkaian kalimat tindakan ataupun cerita sederhana mengenai
hal-hal yang telah dialami.Dalam tahap ini, perlu ada bimbingan untuk
mengembangkan ataumeningkatkan responsi-responsi visual yang otomatis terhadap
gambaran-gambaran huruf yang akan dilihat pada gambaran cetakan. Selain itu
harus benar-benar memahami bahwa kata-kata tertulis itu mewakili
ataumenggambarkan bunyi-bunyi.
2. Menyusun kata-kata serta struktur- struktur dari bahasa asing yang
telahdiketahui menjadi bahan dialog atau paragraf yang beraneka ragam. Pada tahap
ini perlu dibimbing dalam membaca bahan yang baru disusun.
3. Membaca bahan yang berisi sejumlah kata dan struktur yang masih asing atau belum
biasa. Beberapa percobaan informal telah menunjukkan bahwa pembacamengalami
sedikit kesulitan bahkan tidak mengalami kesulitan sama sekali menghadapi
sebuah kata baru yang diselipkan di antara tiga puluh kata biasa.Pada tahap ini
pembaca acapkali teks-teks tata bahasa berisi paragraf-paragraf atau
pilihan-pilihan yang sesuai buat bacaan.
4. Pada tahap ini, beberapa spesialis dalam bidang membaca menganjurkan penggunaan
teks-teks sastra yang telah disederhanakan atau majalah-majalahsebagai bahan
bacaan.
5. Pada tahap ini seluruh dunia buku terbuka, dalam pengertian bahan bacaan tidak
dibatasi
F.
JENIS-JENIS
MEMBACA
1.
Membaca
Intensif
a.
Hakikat
Membaca Intensif
Membaca Intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat untuk
memperoleh pemahaman terhadap teks bacaan secara tepat, akurat dan lebih
memfokuskan kegiatan membaca intensif untuk pembelajaran di dalam kelas.
Membaca Intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci
yag dilaksanakan di dalam kelas terhadap tugas-tugas pendek menurut Tarigan
(Dalam Mulyati,2011:4.5). Kemampuan membaca intensif ditandai oleh kemampuan
memahami detik-detil informasi secara lengkap, akurat, dan kritis terhadap
fakta-fakta, konsep, gagasan, ide, pengalaman, pesan, dan perasaan yang
tertuang dalam bahasa tulis. Untuk mencapai kemampuan tersebut diperlukan
keterampilan :
1)
Mengenali
lambang-lambang tulis suatu bahasa
2)
Memahami
dan menggunakan butir-butir leksikal yang tak dikenal
3)
Memahami
informasi tersurat
4)
Memahami
fungsi komunikatif kalimat dan ujaran
5)
Memahami
makna-makna konseptual
6)
Memahami
hubungan antarkalimat dalam paragraf
7)
Memahami
hubungan antarkalimat dalam bacaan
8)
Mengenali
dan memahami fungsi sarana kohesi dan koherensi
9)
Mengidentifikasi
sarana petunjuk konteks
10) Mengindentifikasi butir-butir informasi penting
dalam sebuah teks
11) Membedakan ide utama dan ide pendukung
12) Menyarikan butir-butir penting untuk membuat
simpulan
13) Menyeleksi butir-butir informasi yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan
14) Membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum isi
bacaan
15) Membaca cepat untuk menemukan informasi
khusus/tertentu
16) Mengubah gaya penyajian teks (misalnya, dari
paparan ke dalam bentuk paparan ke dalam bentuk diagram, tabel, grafik, dan
lain-lain)
b.
Tingkatan
Pemahaman dalam Membaca Intensif
1) Pemahaman Literal
Keterampilan memahami
yang paling sederhana atau paling dasar karena hanya memerlukan sedikit
kegiatan berpikir dan menemukan makna kata dan kalimat dalam konteks secara
langsung.
2)
Interpretasi
Keterampilan berpikir yang diperlukan pembaca untuk mengidentifikasi
gagasan dan makna yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks.
Keterampilan berpikir membaca meliputi kemampuan menggenalisasi, menemukan
hubungan sebab akibat, mengidentifikasi motif-motif, menemukan hubungan
antarbagian teks, memprediksi kesimpulan, dan membuat perbandingan.
3)
Pemahaman
Kritis
Keterampilan membaca yang dimiliki oleh pembaca yang tidak hanya mampu
memaknai bacaan secara literal dn mengintepresikannya. Pembaca yang menggunakan
lebih banyak kemampuan berpikirnya, pengetahuan dan pengalamannya.
4) Pemahaman Kreatif
Keterampilan membaca yang berada pada tingkat pemahaman membaca yang berada pada tingkat paling tinggi, pembaca juga mampu menerapkan gagasan-gagasan yang ada pada teks atau bacaan ke situasi baru.
c. Teknik-teknik Membaca Intensif
Sebuah pemahaman ditentukan oleh suatu struktur kognitif yang disebut
skemata. Skemata terbagi menjadi tiga, yakni (1) skemata isi berkaitan dengan
isi pengetahuan, tema atau disiplin ilmu, (2) skemata formal berkaitan dengan
bentuk penyampaian pesan, seperti puisi, prosa nonfiksi, dll. (3) skemata
linguistic berkaitan untuk kompetensi bahasa dan berbahasa.
a) Teknik SQ3R (SURTABAKU)
SQ3R merupakan singkatan dari Survey, Question, Read, Retice, dan Review. SURTABAKU merupakan singkatan Survei,
Tanya, Baca, Katakan, dan Ulang. Yang mencerminkan suatu prosedur atau
langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan kegiatan membaca intensif.
(1)
Survei
(Menjajagi)Y
Yang harus dicermati
pada saat survey adalah:
·
Bagian
pendahuluan (cover luar, judul buku, pengarang, penerbit, dll)
·
Bagian
isi (urutan dan tata penyajian isi buku)
·
Bagian
akhir/penutup (kesimpulan dan rekomendasi, biografi penulis, apendiks, daftar
pustaka)
(2)
Question
(Bertanya)
Mengajukan pertanyaan teks atau buku bacaan. Pertanyaan dengan apa yang
ingin diketahui, apa yang seharusnya diketahui, dan apa yang diragukan.
Pertanyaan yang dibuat akan membuat pembaca aktif untuk mencari jawaban,
membuktikan jawaban, menolak, mengkritiki, atau mengukuhkan gagasan
pengarangnya.
(3)
Read (Membaca)
Kegiatan membaca yang disesuaikan dengan bahan, jenis, tingkat kesulitan
bahan, tujuan, keperluan, dari pembacannya. Tidak semua bahan bacaan akan
dihadapi dengan cara yang sama, baik dalam tempo, kecepatan, teknik dan
strategi baca yang diterapkan.
(4)
Retice
(Menceritakan)
Menginternalisasikannya ke dalam sistem memori guna meyakinkan perolehan
informasi yang didapatkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Lalu
memadukannya dengan kegiatan membuat ikhtisar bacaan, mencatat butir-butir penting
bacaan, membuat peta konsep hasil bacaan, membuat bagan atau skema.
b) Teknik KWLH
KWLH merupakan singkatan dari Know, Want, Learned, dan How. Yang menuntut
pembaca untuk melakukan kegiatan membaca secara kritis. Hal pertama yang
dilakukan adalah mengingat dan menyiapkan seluruh pengetahuan siap yang telah
dimilikinya mengenai berbagai informasi, kemudian pembaca melakukan
identifikasi dan menentukan apa yang perlu diketahui.
(1)
Know
(Pengetahuan Siap)
Pengecekan pengetahuan siap yang dimiliki pembaca mengenai topik bacaan
yang akan dibaca
(2)
Want
(Keinginan/Keperluan)
Mengidentifikasi hal-hal yang ingin atau hendak diketahui lebih lanjut
mengenai topik tersebut
(3)
Learn
(Keharusan Mempelajari
Mempelajari hal-hal dimaksud melalui melalui kegiatan membaca.
(4)
How
(Pengontrolan Hasil Baca “Bagaimana”)
Melakukan perenungan
dan internalisasi.
c) Teknik CATU
Merupakan
singkatan dari Cari, Tulis-kembali, dan Uji. Teknik ini digunakan untuk membaca
karya-karya ilmiah yang lebih pendek mengenai suatu topik tertentu.
(1) Cari (CA)
Kegiatan
membaca untuk mencari butir-butir penting bacaan dan mengolahnya menjadi sebuah
pemahaman
(2) Tulis-kembali (T)
Membuat
ringkasan bacaan, peta konsep dalam bentuk bagan atau skema, ringkasan dalam
bentuk kerangka atau outline.
(3) Uji (U)
Pengujian
atau pengecekan pemahaman.
2.
Membaca
Ekstensif
a.
Hakikat
Membaca Ekstensif
Untuk membaca secara komprehensif dengan cakupan bahan bacaan yang lebih
luas.
b.
Karakteristik
Membaca Ekstensif
1)
Cakupan bahasa lebih
luas, banyak, dan variatif
2)
Kegiatan
membaca bersifat individual
3)
Bahan
bacaan sesuai dengan pilihan pembaca
4)
Kecepatan
baca bertaraf sedang
5)
Untuk
memiliki pemahaman secara komprehensif, memperkaya informasi, atau memenuhi
kesenangan daripada pemahaman yang mendalam
6)
Kegiatan
membaca lebih mengarah pada respon personal ketimbang pengujian atau pengetesan
c.
Teknik-Teknik
Membaca Ekstensif
1)
Survey Reading
(Membaca Survey)
Untuk
mengetahui gambaran umum sebuah atau beberapa buku/bacaan, atau memperoleh
informasi dalam waktu yang seingkat-singkatnya
2)
Skimming (Membaca
Sekilas)
Digunakan untuk
(1) memperoleh kesan umum sebuah bacaan, (2) menemukan informasi tertentu dari
suatu bacaan, (3) mencari bahan/sumber bacaan di perpustakaan
3)
Suferficial
Reading (Membaca Dangkal)
Digunakan untuk
memperoleh pemahaman yang bersifat luaran, tidak mendalam, atau membaca untuk
mencari kesenangan atau hiburan
3.
Membaca Telaah Isi
a.
Membaca teliti
Membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan
membaca secara seksama yang bertujuan untuk memahami secara detail
gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau untuk melihat
organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis, membaca
teliti pentingnya sama dengan membaca sekilas. (Tarigan, 2008: 40).
Membaca teliti memerlukan keterampilan, antara lain :
1)
Survei yang cepat untuk memperhatikan/melihat
organisasi dan pendekatan umum
2)
Membaca secara seksama dan membaca ulang
paragraph-paragraf untuk menemukan kalimat judul dan perincian-perincian
penting
3)
Menemukan hubungan setiap paragraph dengan keseluruhan
tulisan atau artikel.
b. Membaca
pemahaman
Jenis kegiatan membaca
dalam hati yang dilakukan untuk memperoleh pengertian tentang sesuatu atau
untuk tujuan belajar sehingga memperoleh wawasan yang lebih luas tentang
sesuatu yang dibaca. Pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan pembaca untuk
mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian.Supaya pembaca dapat
mengerti hal itu, pembaca harus menguasai perbendaharaan kata dan akrab dengan
struktur dasar dalam penulisan (kalimat, paragraf, dan tata bahasa).
1) Prabaca
(previewing).
Menentukan tujuan
membaca
2) Pendugaan
(predicting)
Membaca secara
keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok
yang tertuang dalam setiap paragrafnya
3) Membaca
Dengan Kecepatan Bervariasi dan Menandai Bahan Bacaan
Mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan
kalimat dan kata-kata sendiri
Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca.
Membaca pemahaman didefinisikan sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan
memahami isi bacaan. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses
dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris
atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat
emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan
Prinsip-prinsip membaca pemahaman :
a.
Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
b.
Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja
kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.
c.
Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi
belajar siswa.
d.
Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan
berperan aktif dalam proses membaca.
e.
Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
f.
Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari
berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas.
g.
Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi
pemahaman membaca.
h.
Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses
pemahaman.
i.
Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
j.
Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran
membaca pemahaman
4. Membaca
Wacana informatif
Wacana informatif dapat
berupa koran, majalah, buku-buku, jurnal, tv, radio, dan internet. Untuk dapat
memiliki kemampuan memilih bacaan dengan cepat serta berkemampuan membaca
cepat, diperlukan strategi-strategi membaca yang efektif
a. Membaca
memindai atau membaca scanning. Yaitu
membaca dengan cepat sesuatu bahan bacaan untuk mendapatkan sesuatu kesan awal
atau untuk ]menemukan
sesuatu yang kita cari yang mungkin terdapat didalamnya.
b. Scanning
Keterampilan membaca
yang bertujuan menemukan informasi khusus dalam teks dengan sangat cepat.
c. Skimming
Keterampilan membaca
yang menuntut pembaca memiliki kemampuan memproses teks dengan cepat guna memperoleh gambaran umum mengenai
teks tersebut.
5. Membaca
Nyaring
kegiatan
membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang
bunyi bahasa dengan suara yang cukupkeras.
6. Membaca
dalam hati
Merupakan proses membaca
tanpa mengeluarkan suara. Dalam membaca dalam hati atau membaca diam tidak ada
suara yang keluar. Sedangkan yang aktif
bekerja hanya mata dan otak atau kognisi kitasaja.
7. Membaca
sastra (literali)
Dalam membaca sastra
perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya
sastra.Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam
suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat
membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra. Membaca literal merupakan
kegiatan membaca sebatas mengenal dan menangkap arti yang tertera secara
tersurat. Artinya,pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak
secara literal dalam bacaan dan tidak
berusaha menangkap makna yang lebih dalam lagi, yakni makna-makna
tersiratnya,baikpada tataran antagonis apalagi makna yang terletak dibalik
barisnya.
8. Membaca
kritis
Membaca kritis adalah
sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana,penuh tenggang
hati,mendalam, evaluative, serta analitis,dan bukan hanya mencarikesalahan
belaka. Membaca kritis (critical reading)adalah cara membaca dengan melihat
motif penulis dan menilainya. Pembaca
tidak sekedar menyerap apa yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir
tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis berarti kita harus mampu membaca secara analisis
dengan melakukan penilaian. Dalam membaca harus ada interaksi penulis dengan pembaca yang saling
mempengaruhi sehingga terbentuk pengertian baru.
Tujuan Membaca Kritis :
a. Memahami
tujuan penulis atau pengarang.
b. Memanfaatkan
kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berpikir kritis.
c. Memahami
organisasi tulisan atau bacaan.
d. Memberikan
penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang.
e. Menerapkan
prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan
Aspek-Aspek dalam Membaca Kritis
a. Kemampuan
mengingat dan mengenali bahan bacaan.
b. Kemampuan
memahami atau menginterpretasi makna tersirat.
c. Kemampuan
mengaplikasikan konsep-konsep.
d. Kemampuan
menganalisis suatu bacaan.
e. Kemampuan
menilai isi bacaan.
9. Membaca
kreatif
Membaca kreatif
merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan yang
baru yang terdapat dalam bacaan dengan cara mengidentifikasi ide-ide yang
menonjol atau mengkombinasikan pengetahuan yang sebelunya pernah di dapatkan.
Membaca teliti dapat
dikatakan sebagai kegiatan membaca secara seksama yang bertujuan untuk memahami
secara detail gagasan-gagasan yang terdapat dalam teks bacaan tersebut atau
untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si
penulis, membaca teliti pentingnya sama dengan membaca sekilas.
10. Membaca
ide
Kegiatan membaca yang
bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat
dalam bacaan. Kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau
pertanyaan berikut dari suatu bacaan:
a. mengapa
hal itu merupakan judul atau topik yang baik;
b. masalah
apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut;
c. hal-hal
apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
11. Membaca
Telaah Bahasa
Tujuan utama membaca
bahasa adalah memperbesar daya kata.
a. Ragam-ragam
bahasa
b. Mempelajari
makna kata dari konteks
c. Bagian-bagian
kata
d. Penggunaan
kamus
e. Idiom
f. Sinonim
dan antonym
g. Derivasi
(Pembentukan kata yang menghasilkan kata-kata yang berbeda dari paradigma yang
berbeda)
BERLATIH MENGUNGKAPKAN ISI BACAAN
a.
Mengukur
Kecepatan Membaca (KM)
Untuk
menghitung jumlah kata dalam bacaan dibagi dengan jumlah waktu baca dalam
hitungan detik, jumlah waktu dibagi 60 sehingga menjadi menit
|
|

b.
Mengukur
Pemahaman Isi (PI)
Untuk
menghitung presentasi skor jawaban yang benar atau skor jawaban ideal dari
pertanyaan tes pemahanan bacaan
Skor jawaban benar
|
X 100 %
|
![]() |
|

c.
Mengukur
Kemampuan Efektif Membaca (KEM)
|
|
||||
|
|


Keterangan
:
KM = Kemampuan Membaca
KM = Kemampuan Membaca
KB =
Jumlah Kata dalam Bacaan
SM =
Jumlah Sekon (detik) Membaca
PI/100 =
Persentasi Pemahaman Isi
KEM =
Kemampuan Efektif Membaca
KPM =
Jumlah Kata per Menit
Pembaca
yang efisien mempunyai kecepatan membaca sesuai dengan bahan yang di hadapi dan
tujuan membacanya
a.
Membaca secara
skimming dan scanning (kecepatan lebih dari 1000 KPM) digunakan untuk :
1)
Mengenali bahan
yang akan dibaca
2)
Mencari jawaban
atas pertanyaan tertentu
3)
Mendapatkan
struktur dan organisasi bacaan serta menemukan gagasan bacaan
b.
Membaca
kecepatan tinggi (500 – 800 KPM) digunakan untuk :
1)
Membaca
bahan-bahan yang muda dan tidak dikenal
2)
Membaca novel
ringan untuk mengikuti jalan cerita
c.
Membaca secara
cepat (350 – 500 KPM) digunakan untuk :
1)
Membaca bacaan
yang mudah dalam bentuk deskriptif dan bahan-bahan nonfiksi lain yang bersifat
informatif
2)
Membaca fiksi
yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir
cerita
d.
Membaca dengan
kecepatan rata-rata (250 – 350 KPM) digunakan untuk :
1)
Membaca fiksi
yang agak sulit untuk analisis watak serta jalan cerita
2)
Membaca
nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan atau
membuat evaluasi ide penulis
e.
Membaca lambat
(100 – 125 KPM) digunakan untuk :
1)
Mempelajari
bahan-bahan yang sulit yang sulit dan bersifat teknik
2)
Menguasai
bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknik
3)
Membuat
analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
4)
Memecahkan
persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Membaca merupakan
aktivitas atau proses penangkapan dan pemahaman sejumlah pesan (informasi)
dalam bentuk tulisan. Membaca adalah kegiatan otak untuk mencerna dan memahami
serta memaknai simbol-simbol sehingga merangsang otak untuk melakukan olah
fikir memahami makna yang terkandung dalam rangkaian simbol-simbol.
tersebut.
Adapun tujuan membaca
yaitu: Mendapatkan Informasi,memperoleh pemahaman,memperoleh kesenangan.
Tingkatan-tingkatan
membaca ada dua yaitu Membaca Intensif dan Membaca Ekstensif.
Dan Jenis-jenis membaca
adalah membaca wacana informatif dan membaca pemahaman.
SARAN
Untuk pihak sekolah,
khususnya kepala sekolah harus lebih bertanggung jawab atas kondisi
perpustakaan, dan menambah buku-buku yang diperlukan sebagai bacaan atau
Literatur. Dan untuk siswa ataupun masyarakat umum seharusnya lebih aktif dalam mencari bahan bacaan agar bisa menambah
pengetahuan, dan tentunya mengurangi tindakan-tindakan negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyati, Yeti, dkk. (2011). Bahasa
Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Santosa, Puji, dkk.
(2008). Materi dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD. Jakarta: Universitas
Terbuka
Sunendar, Dadang, Iskandarwassid.(2009). Strategi Pembelajaran Bahasa. PT Remaja
Rosdakarya Offset-Bandung