Pernah nggak sih kalian ngerasa boring banget sama hidup
kalian saat ini , entah itu bosan dengan sekolah, kuliah, pekerjaan, hingga
bosan dengan pasangan hidup atau pacar lah itu namanya hehe. Bosan itu emang
selalu ada. Gimana kita nya sih mau nge explore sesuatu yang kita anggap bosan
itu atau tetep kekeuh ngejalanin hal monoton tersebut. Misalnya kaya sekolah
aja deh, bosen sama pelajaran. Lagi penuh-penuh nya kepala sama rumus, eh
taunya guru malah nambain lagi. Ya itu bisa sih diexplore, misalnya kita bikin
notebook ala ala tumblr, isinya rumus sama contoh soal dan pembahasan pakek
quotes yang ngasi semangat. At least jangan lupa buat nempelin photo orang tua.
Karena mereka lah alasan kita buat berjuang nuntut ilmu… , sahabat terdekat,
tokoh idola. Kalo pacar mungkin nggak recomendd buat ditempelin, karena kalo
pas udah putuh malah jadi malah males banget buat ngebuka note nya.. heheheh…..
tentang kebosanan sama pekerjaan. Kita bosan sama pekerjaan yang numpuk, bos
yang killer, rekan kerja yang nyebelin dan selalu sok tau biasanya bikin
seseorang jadi males ngantor. Coba deh, sekarang pikirin ada berapa banyak
orang yang masih ngirim surat lamaran kerja kesana kemari, nungguin interview
yang belum tentu diterima. Ubahlah pikiran tentang rasa bosan itu menjadi rasa
bersyukur, karena dengan bersyukur kita bisa bahagia, dan dengan bahagia kita
ikhlas mengerjakan apa yang memang dipekerjakan untuk kita. Dan yang terakhir
bosan sama pasangan hidup atau bagi belum berbuku nikah pacaran…. Rasa bosan
itu pasti hinggap di sebuah hubungan “PASTI”. Meskipun ada beberapa pendapat
yang bilang “kalo sayang… nggak mungkin bosan” kata nya, aku curiga nya sih
yang ngasih pendapat ini sih jomblo yaah. Di denger sih enak ya statement nya,
tapi keliru ngga sih ? semua pasangan yang udah lama berjalan PASTI ngalamin
tuh yang namanya bosen. Ya bedanya, ada yang dewasa untuk berkomitmen, dan ada
yang enggak. Perasaan bosen itu BUKAN karena ngga sayang lagi kok, tapi karena
kalian semakin baik bekerja sama, segala macam ketidakcocokan sudah bisa saling
-menerima satu sama lain, dan akibatnya drama-drama semakin sedikit. Hubungan yang
tadi nya film drama, action berubah menjadi film documenter dan ilmu
pengertahuan. Cerita hubungannya juga dari arum jeram di air dangkal menjadi
hubungan berlayar dilaut dalam yang tenang. Berlayar di laut yang tenang memang
membosankan, tapi siapa yang ingin pergi jauh dan lebih lama dari selamanya
pakai arum jeram ? kalau bosen sama pasangan , jangan diem aja. Di omongin lah
intinya……. xoxo
Sherly H :)
Kamis, 04 Agustus 2016
Selasa, 05 April 2016
Lyric Love yourself - Justin Bieber ( Female version - Girl response )
For all the times you left me out in the rain
Untuk setiap waktu kamu meninggalkan aku dalam hujan
And all the plans you made not using my name
Dan semua rencana yang kamu buat tidak menggunakan namaku
You know you broke my heart? To you its all a game
Kamu tau kamu mematahkan hatiku ? Untukmu semua ini adalah
permainan
And I’d still be with you even though that’s insane
Dan aku masih bersamamu meskipun itu gila
And now you’re just gonna right me off
Dan sekarang kau ingin meninggalkanku
Cause you don’t want anyone thinking you still care you do
but
Karena kamu tidak ingin orang berpikir kamu masih peduli
You wont hit my phone up
Kamu tidak menghubungiku
And baby if you’re moving on
Dan sayang jika kamu melanjutkan hidupmu
Im a be that one good girl that you will never get back
Aku akan menjadi perempuan baik yang tidak akan kamu
dapatkan kembali
Maybe you should know that
Mungkin kamu harus tahu itu
My dad used to like you and he hates everyone
Ayaku menyukaimu dan dia membenci semua orang
And I used to love you but now those days are gone
Dan aku dulu mencintaimu tapi sekarang semuanya telah pergi
And I was so caught up in the thought of you
Dan aku begitu terjebak dalam pemikiran bahwa kamu
Being the man you’re not but now I know
Menjadi laki-laki tapi kamu tidak, sekarang aku tahu
You were the fool to let me go
kamu bodoh untuk membiarkan aku pergi
Cause if you like the way You look that much then baby
Karena jika memang kau sangat suka jalanmu itu
I’ll just let you love yourself
Aku hanya akan membiarkanmu mencintai dirimu sendiri
And if you think
Dan jika kamu berpikir
That I’m still holding on to something
Dan jika kau pikir aku masih belum bisa merelakan
I’ll just let you love yourself
Aku hanya akan membiarkanmu mencintai dirimu sendiri
I never told you that I hated your friends
Aku tidak pernah memberitahumu bahwa aku membenci temanmu
The problem was when you became to obsessed
Masalahnya adalah ketika kamu menjadi terobsesi
With acting just like them boy you don’t make no sense
Dengan bertingkah seperti anak-anak yang tidak masuk akal
When I fell in love I thought that you’d be different
Ketika aku jatuh cinta aku pikir kamu akan berbeda
And now you’re just gonna write me off
Dan sekarang kau ingin meninggalkanku
After telling me, “Baby cant picture life without you”
Setelah kamu memberitahuku “sayang tidak bisa hidup tanpamu”
Guess that was a lie too
Terkira itu juga bohong
And baby I’ll be moving on
Dan sayang aku akan melanjutkan hidup
And I’m glad to see you’re happy with your side chicks
Dan aku senang melihat kamu senang dengan anak ayam sisi kamu
But do they do what I did
Tapi yang mereka lakukan apa yang aku lakukan
Jumat, 01 April 2016
Makalah Media Pembelajaran IPA di SD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kemajuan suatu negara ditentukan oleh berbagai aspek tidak
terkecuali perkembangan pendidikan dari negara tersebut.Semakin pendidikan
berkembang semakin maju pula teknologi, budaya, kesehatan, dan masih banyak lagi.Banyak
negara yang berusaha memajukan negaranya supaya bisa bersaing dengan negara
yang lainnya. Tidak terkecuali negara kita Indonesia, negara ini berupaya dalam
memajukan mutu pendidikan dengan berbagai cara seperti penataran, menyekolahkan
kembali guru D3 menjadi S1 kekampus yang ditunjuk pemerintah untuk dibimbing,
memberi penghargaan kepada guru yang berprestasi, memberi alat-alat peraga dan
lian-lain. Tetapi kenapa mutu pendidikan negara kita masih belum maju?Dilihat
dari kacamata pendidikan guru memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan negara ini.Guru juga sebagai poros dasar dari pendidikan dinegeri
ini, selain itu guru juga sebagai pembentuk karakter bangsa.
Jika diamati pendidikan di Indonesia ini masih menggunakan
metode ceramah yaitu pembelajaran guru berada didepan kelas dan menjelaskan
materi saja tanpa memperdulikan siswa itu mengerti atau tidak.Metode tersebut
banyak diterapkan guru-guru di sekolah terutama guru sekolah dasar, padahal
metode tersebut hanya membuat siswa menghafal mata pelajaran saja tanpa
mengerti inti dari pembelajaran tersebut/pembelajaran menjadi kurang
maksimal.Guru-guru menganggap metode pembelajaran tersebut sudah biasanya
diajarkan selama ini.Selain itu banyak guru enggan dalam penggunaan media dalam
mendukung pembelajaran.Padahal penggunaan media memiliki banyak fungsi dalam
pembelajaran, ada yang menganggap media itu fungsinya sebagai pajangan saja.
Ada guru yang berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran
sangatlah merepotkan dan butuh waktu yang banyak.Selain itu guru menganggap
lebih praktis jika pembelajarannya tanpa penggunaan media pembelajaran, guru
hanya menerangkan materi saja sehingga siswa hanya disuruh menghafalkan
pelajaran dari buku pelajaran saja. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya guru
yang tidak tahu akan fungsi dari media tersebut untuk mendukung pembelajaran
terutama pembelajaran IPA di SD.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Media Pembelajaran ?
2. Bagaimana
Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media ?
3. Apa
Jenis – Jenis Media Pembelajaran ?
4. Bagaimana Manfaat Penggunaan Media
Pembelajaran?
5. Apa Fungsi Media Pembelajaran ?
6. Bagaimana Cara Mendesain Alat Peraga IPA Di
SD ?
7. Apa Saja Alat-Alat Peraga Pada
Pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan pembahasan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui Pengertian Media
Pembelajaran
2. Untuk
mengetahui Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Media
3. Untuk
mengetahui Jenis – Jenis Media Pembelajaran
4. Untuk
mengetahui Manfaat Penggunaan Media
Pembelajaran
5. Untuk
mengetahui Fungsi Media Pembelajaran
6. Untuk
mengetahui Cara Mendesain Alat
Peraga IPA Di SD
7. Untuk
mengetahui Alat-Alat Peraga Pada
Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. MEDIA PEMBELAJARAN
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang
secara harfiah berarti ‘tengah’, perantara atau pengantara. Dalam bahasa Arab
media adalah (و سا ئل ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Berikut pendapat tentang media yang dikemukakann oleh para ahli yaitu:
a.
Gerlach dan Ely ( 1972 ) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap
b.
Fleming mengatkan bahwa media yang sering diganti
dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikannya
c.
Heinich, Molenda, dan Russel ( 1990 ) diungkapkan bahwa
media is a channel of communication.
d.
AECT ( Association for Education and Communication
Technology ) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses penyaluran informasi
e.
NEA ( Educations Association ) mendefenisikan sebagai
benda yang dapat dmanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar
dapat mempengaruhi efektifitas program instructional
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Belajar adalah proses manusia untuk memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman manusia tersebut. Robert M. Gagne mengemukakan
bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over
a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth.
Belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada
kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, perubahan tersebut
bukan hanya karena proses pertumbuhan saja. Beliau yakin bahwa belajar juga
dipengaruhi oleh faktor lainnya yaitu faktor dari luar diri dan faktor dalam
diri yang keduanya saling berinteraksi/berkaitan.Menurut Lester D. Crow and
Alice Crow belajar adalah acuquisition of habits, knowledge and
attitudes.Artinya belajar adalah upaya-upaya manusia untuk memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun
Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa.
a.
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
b.
Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku,
film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
c.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap
efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi
sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual.
Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan
digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam
bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran
menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Jadi artinya media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
B.
PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
Media pengajaran digunakan dalam rangka
upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar-mengajar. Oleh
karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaanya antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya
dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya
sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap
perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang
sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang
dihadapi dalam proses belajar-mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai
teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung
ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5. Penggunaan media pengajaran harus
diorganisir secara sistematis bukan sembarang mengunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan
memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multi media
yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar-mengajar dan juga dapat
merangsang siswa dalam belajar.
Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi
dalam pemanfaatan media pengajaran dalam PBM, yakni:
1. Media pengajaran yang digunakan harus
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Media pengajaran tersebut merupakan media
yang dapat dilihat atau didengar.
3. Media pengajaran yang digunakan dapat
merespon siswa belajar.
4. Media pengajaran juga harus sesuai denga
kondisi individu siswa.
5. Media pengajaran tersebut merupakan
perantara (medium) dalam proses pembelajaran siswa
Dalam merencanakan
dan menyelenggarakan pembelajaran perlu melakukan hal-hal berikut, yaitu :
memahami karakteristik siswa, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan
jembatan atau penghubung antara pengetahuan, keterampilan, dan prilaku siswa
dengan tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran, menetukan metode dan
format media yang cocok atau tepat, menggunakan media, melibatkan siswa untuk
berpartisipasi dalam pembelajaran, dan melakukan evaluasi dan revisi terhadap
pembelajaran.
Format media
adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk disampaikan atau ditunjukan,
misalnya : berupa clip charts, slide, audio, film video, atau komputer
multimedia, yang dapat bersifat visual tidak bergerak, visual bergerak,
kata-kata yang tercetak, atau kata-kata yang disimpan secara lisan.
Setiap format memiliki kelebihan dan
kekurangan; nah untuk memilih format kita harus memperhatikan :
1. Situasi atau setting pembelajaran (misalkan kelompok kecil, kelompok besar,
atau individu)
2. Variabel siswa (seperti kecenderungan
sebagai pembaca, bukan pembaca)
3. Atau sifat dari tujuan pembelajaran
seperti kognitif, efektif, psikomotor, atau interpersonal.
Dalam menyediakan media pembelajaran ,
guru dapat dihadapkan pada 3 kondisi yaitu :
1. Memilih dari bahan media yang sesuai benar
dengan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan
2. Memilih dari bahan media yang kurang
sesuai dengan tuuan sehingga perlu dimodifikasi, atau
3. Merancang media baru.
Untuk menggunakan media
pembelajaran seorang guru haruslah memperhatikan :
1. Memahami media yang akan digunakan dan
dengan menyajikan dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang media
yang akan digunakan.
2. Menyiapkan media dan mencobanya sebelum
digunakan di depan kelas
3. Mengatur fasilitas dan lingkungan yang
terkait dengan penggunaan media, seperti tempat duduk,ventilasi, penerangan,
suasana dan kondisi kelas
4. Menyiapkan siswa, misal dengan
menyampaikan garis besar materi pelajaran, latar belakangnya,
keuntunganmempelajarinya, atau penekanan terhadap hal-hal penting
5. Menyediakan pengalaman belajar bagi siswa.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan
prinsip-prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah sebagai berikut
:
1.
Motivasi
2.
Perbedaan individual
3.
Tujuan pembelajaran
4.
Organisasi isi
5.
Persiapan sebelum belajar
6.
Emosi
7.
Partisipasi Umpan balik
8.
Penguatan (reinforcement)
9.
Latihan dan pengulangan
10. Penerapan.
C.
JENIS
– JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media Visual : yaitu media yang hanya
dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.
2. Media Audio : media yang hanya dapat
didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
3. Media Audio Visual : media yang dapat
didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound
slide.
4. Multimedia : media yang dapat menyajikan
unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan
dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.
5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada
di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah
diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.
Media
yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD biasanya menggunakan media seperti
berikut:
1.
Media kongkrit/nyata:
Media kongkrit adalah benda apa
adanya atau benda asli tanpa perubahan. Dengan penggunaan benda konkrit siswa
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA karena siswa tidak hanya belajar
produk IPA saja tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui keterampilan
proses. Contoh media benda kongkrit adalah :
benda gas,
rangkaian listrik,
benda padat,
pesawat sederhana, dll
2.
Lingkungan alam :
Lingkungan alam sangat cocok untuk
dijadikan tempat rekreasi maupun sebagai tempat untuk mengamati objek yang akan
dipelajari berada atau hidup dalam lingkungan alam tersebut. Contohnya adalah
siswa mengamati bagian-bagian
tumbuhan air di danau toba.
3.
Kit IPA
Kit IPA adalah alat bantu belajar IPA
yang sering ditemui di laboraturium yang terdapat dalam peti, dan dapat
digunakan oleh guru untuk didemonstrasikan atau dikerjakan oleh siswa-siswa.
Jika siswa akan melakukan pengujian-pengujian maka siswa tersebut biasanya
menggunakan kit IPA untuk mempermudah pengujian tersebut. Contohnya adalah
gelas labu,
tabung reaksi,
corong,
tetes obat,dll
4.
Charta, slide film, dan film
Adalah alat bantu guru dalam
mempelajari pelajaran tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari
lingkungan siswa, sehingga siswa mudah dalam mempelajari makhluk hidup
tersebut. Film dapat membantu siswa untuk mengetahui ekosistem yang ada didunia
yang letaknya jauh dari lingkungan siswa.
Contohnya adalah film-film
5.
Film Animasi
Adalah alat bantu visualisasi tentang
konsep-konsep tersebut guna mempermudah siswa dalam mempelajarinya. Alat bantu
ini jika yang dipelajari sulit diamati dengan penglihatan dan objek yang
diteliti sangatlah kecil.
Contohnya adalah film animasi tentang
peredaran darah, proses pencernaan makanan, proses pembuatan enegi, proses
pembuatan DNA, dll
6.
Model
Model adalah gambaran yang berupa
bentuk asli yang berupa benda tiga dimensi yang dapat dioperasikan oleh siswa
agar mengetahui cara kerjanya dan mempermudah dalam memahami pembelajaran.
Contohnya adalah model alat
pernafasan manusia
7.
Torso
Torso adalah model yang tidak asli
berupa potongan tubuh manusia yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam
mempelajari anatomi tubuh manusia.Torso ini terbuat dari bahan selain logam
yang tidakberbahaya bagi siswa dalam penggunaannya.
8.
Globe
Globe adalah bola dunia, globe ini
merupakan bentuk bumi yang diperkecil dan digunakan untuk membantu siswa dalam
mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA). Selain itu globe
memiliki manfaat yang lain seperti siswa mengerti posisi dan kesatuan politik,
perbedaan ras dan budaya antar bangsa benua dan pulau. Selain itu globe untuk
merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang penduduk dan pengaruh-pengaruh
geografis terhadap manusia.
9.
Infokus dan reflector
Peralatan ini sering digunakan guru
untuk membesarkan gambar dari benda transparant atau buku dan menjadi kamera
yang dapat menggambarkan suasana dalam kelas.Selain itu guru dapat
mempertunjukan segala sesuatu yang terdapat dalam layar komputer atau video
disk ke layar lebar.
10. Komputer
Komputer adalah alat elektronik yang
saling berhubungan, komputer ini dapat digunakan untuk membantu siswa mencari
informasi dari internet.Selain internet komputer dapat digunakan siswa untuk
mengerjakan tugas termasuk tugas mata pelajaran IPA.Komputer ini dapat digunakan
mencari bahan serta informasi tentang sains dari seluruh dunia. Komputer juga
dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pembelajaran IPA dan lain
sebagainnya.
11. Mikroskop
dan kaca pembesar
Mikroskop adalah alat yang digunakan
untuk mempermudah mengamati objek-objek yang sulit diamati oleh mata
telanjang.Mikroskop biasanya untuk melihat sel-sel tumbuhan maupun
hewan.Sedangkan pada kaca pembesar, kaca pembesar tersebut untuk melihat
benda-benda yang kurang jelas jika dilihat dengan mata telanjang seperti spora.
D. MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat
penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran
termasuk karakteristik siswa. Meskipun
demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986)
mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Secara
umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Tetapi secara lebh khusus ada
beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :
1.
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
2.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
3.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
4.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
5.
Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja
6.
Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap
materi dan proses belajar
7.
Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan
produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh
Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak
manfaat-manfaat praktis yang lain.
Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut :
1.
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar
2.
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
3.
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang dan waktu
4.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan ke
museum atau kebun binatang.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera,
seperti misalnya:
a.
Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan
realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b.
Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film
bingkai, film, atau gambar;
c.
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat
dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal;
e.
Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin)
dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
f.
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,
iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai,
gambar, dan lain-lain.
3.
Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna
untuk:
a.
Menimbulkan kegairahan belajar;
b.
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c.
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya.
4.
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi
dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami
kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru
dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan,
yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.
Memberikan perangsang yang sama;
b.
Mempersamakan pengalaman;
c.
Menimbulkan persepsi yang sama
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan
audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam
proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting
dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk
menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut
ini dapat terealisasi:
1.
Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam
kelas;
2.
Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
3.
Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan
dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
4.
Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar
siswa;
5.
Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai
kemampuan siswa;
6.
Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran
dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan
meningkatnya hasil belajar;
7.
Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat
membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
8.
Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu
konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
9.
Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang
mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
10. Meyakinkan
diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka
membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1.
Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2.
Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran;
3.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar
pada setiap jam pelajaran;
4.
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research dalam Hamalik
(1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
1.
Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir,
oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.
Memperbesar perhatian siswa.
3.
Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.
Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
5.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu,
terutama melalui gambar hidup.
6.
Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
7.
Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan
cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih baik
E. FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian
dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar).
Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini
istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah
instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan
dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi
CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar
online.
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a.
Fungsi atensi,
b.
Fungsi afektif,
c.
Fungsi kognitif,
d.
Fungsi kompensatoris.
e.
Fungsi Atensi.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka
terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi
pelajaran semakin besar.
1)
Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya
informasi yang menyangkut masalah social atau ras.
2)
Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
3)
Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan,
kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
a.
Memotivasi minat atau tindakan,
b.
Menyajikan informasi,
c.
Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah
melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak
(turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan
subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan
emosi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan
dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk
penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan,
atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama,
atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para
siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas
pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental
maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi
prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping
menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
F. MENDESAIN ALAT PERAGA IPA DI SD
Mendesain alat peraga
IPA di SD meliputi merancang, memilih dan membuat alat peraga IPA yang
sesuai untuk mengajarkan suatu konsep, prinsip dan teori-teori IPA di SD.
Mendesain alat peraga dapat pula berarti menampilkan bentuk
asli atau memodifikasi benda asli menjadi sebuah model tertentu.
Sebelum kita membuat alat peraga sederhana terlebih dahulu
kita harus menganalisis materi IPA. Sarana utama dari menganalisis materi IPA
adalah :
1.
Terjabarnya tema/materi pokok/pokok bahasan
2.
Terpilihna pendekatan dan metode yang efektif dan efisien
3.
Terpilihnya alat peraga atau sarana pembelajaran yang tepat atau cocok
4.
Terjadinya alokasi yang sesuai.
Dalam menganalisis tersebut perlu dikembangkan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1.
Metode dan pendekatan seperti apa yang sesuai ?
2.
Apakah diperlukan alat peraga ?
3.
Bagaimana pengelolaan kelas bila mengerjakan metode percobaan ?
4. Bagaimana cara mendesain alat peraga ?
Dalam mendesain alat peraga perlu memperhatikan konsep yang
mendasari kegunaan alat atau prinsip kerja alat tersebut.
Ada
tiga kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik :
a. kelayakan
praktis
yaitu atas dasar praktis yakni :
1.
Pengenalan dan pemahaman guru dengan jenis alat peraga
2.
Ketersediaan alat peraga dilingkungan belajar setempat
3.
Ketersediaan
waktu untuk mempersiapkannya
4.
Ketersedian sarana dan fasilitas pendukungnya
5.
Keluwesan, yaitu: mudah dibawa serta mudah dipergunakan
pada waktu kapan dan digunakan oleh
siapa saja.
b.
kelayakan teknis / pedagogis
yaitu
alat peraga yang dipilih harus memenuhi ketentuan kualitas yaitu:
1. Relevan dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
2. Merangsang motivasi terjadinya proses belajar
yang optimal.
c.
Kelayakan
biaya.
Disamping itu alat peraga IPA sederhana yang kita buat harus
memiliki nilai bantu terhadap pelajaran IPA yang dapat kita nyatakan dengan
output pedagogis, yaitu hasil interaksi dari kegunaan alat peraga dengan yang dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar.
Adapun alat dan bahan yang kita butuhkan untuk membuat alat
peraga IPA yang sederhana hendaknya bisa diperoleh dari lingkungan sekitar
rumah dan sekolah.
G. ALAT ALAT PERAGA PADA PELAJARAN
Standar Kompetensi : Siswa dapat memahami daur hidup beragam
jenis makhluk hidup.
Kompetensi
Dasar : Mendeskripsikan daur hidup
beberapa hewan di lingkungan sekitar misalnya kecoa, nyamuk, dan kupu-kupu.
Mata
Pelajaran :
IPA
Kelas/Semester :IV/1
a.
Jenis Alat Peraga yang Dapat di Pergunakan
adalah ”Model Pernapasan Pada Manusia”.
tujuan pembuatan alat peraga ini yaitu untuk mengetahui proses
pernapasan manusia yang di ajarkan pada Materi pembelajaran tentang sistem
pernapasan pada manusia di kelas V semester
Satu. Dimana Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Alat
dan bahan yang di butuhkan :
1. Botol bekas air mineral
2. 2 ( dua ) Sedotan plastik bekas
3. Sumbat dari plastik
4. Korek api
5. Karet gelang
6. Solasiban / lakban
7. 3 ( tiga ) buah balon karet
Prosedur
Pembuatan dan Cara Kerja
b.
Prosedur Pembuatan dan Cara Kerja Alat Peraga
1.
Prosedur pembuatan alat peraga
Adapun prosedur atau cara pembuatan alat peraga Model Pernapasan pada manusia
adalah sebagai berikut :
a) Sediakan
Alat dan bahan yang dibutuhkan ( Botol bekas air mineral, 2 ( dua ) Sedotan
pelastik bekas, Sumbat plastik, Korek api, Karet gelang, Solasiban / lakban, 3
( tiga ) buah balon karet ).
b) Gunting
bagian bawah botol bekas air mineral sesuai yang di inginkan atau kurang lebih
sekitar seperempat bagian dari botol tersebut.
c) Buat
pipa bercabang tiga dari sedotan plastik
d) Sumbat
kedua cabang pipa menggunakan balon karet yang kemudian di ikat oleh karet
gelang, supaya tidak terlepas. ( salah satu cabang sebagai tempat keluar masuk
udara )
e) Tinggal
satu balon yang tersisa, kemudian gunting balon karet tersebut dibagian
mulutnya.
f) Masukan
pipa cabang yang sudah disumbat oleh balon ke dalam botol bekas yang telah kita
gunting, dimana salah satu pipa yang tidak disumbat diletaka kan menjorok ke
atas ( ke bagian mulut botol )
g) Tutup
bagian atas botol dengan sumbat plastik yang
telah diberi lubang agar pipa yang menjorok ke mulut botol bisa keluar
sebagai jalan masuk udara .
h) Tutup
bagian bawah botol dengan balon karet yang telah dipotong bagian mulutnya,
kemudian ikat menggunakan karet / lakban ( solasiban ).
i)
Jika sudah rapat, alat peraga sudah siap untuk
digunakan.
j)
Kurang lebih bentuknya akan seperti gambar di bawah
ini :
2.
Cara Kerja Alat peraga
Cara Kerja dari Alat peraga Model
pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut :
a)
Tarik balon karet yang dijadikan penutup botol plastik
bagian bawah ke arah luar.
·
Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di
dalam tabung ?
·
Apakah ada udara masuk atau keluar ?
b)
Tekan balon karet yang dijadikan penutup botol plastik bagian
bawah ke arah dalam.
·
Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di
dalam tabung ?
·
Apakah ada udara masuk atau keluar ?
c)
Lepaskan balon karet yang dijadikan penutup botol
plastik ke bagian seperti semula.
·
Apa yang terjadi dengan balon karet yang ada di
dalam tabung ?
·
Apakah ada udara masuk atau keluar ?
d)
Hasil pengamatan kemudian di tulis di buku tugas. Untuk
mengetahui hasil kerja dari alat peraga tersebut.
Dengan cara mengisi ke tabel seperti berikut ini : Keadaaan
balon karet yang dijadikan penutup tabung plastik transparan Balon karet di dalam botol plastik Udara di botol plastik mengembang menguncup masuk keluarDi tekan, Di tarik, Di lepaskan
Ketika karet penutup botol plastik
transparan di tarik, ruangan di dalam pipa bertambah besar sehingga tekanan
udara di dalam tabung plastik menjadi rendah, kemudian menarik udara dari luar
masuk sehingga balon di dalam botol plastik menjadi mengembang.Sedangkan ketika
karet penutup botol plastik bagian bawah ditekan, ruangan di dalam pipa plastik
menjadi menyempit dan tekanan udara di dalam tabung plastik semakin tinggi,
sehingga udara di dalam pipa keluar maka terjadilah balon di dalam botol
plastik menguncup atau mengempis. Begitu pula
ketika karet penutup botol plastik dilepaskan, maka akan kembali seperti
semula.Kejadian ini sama seperti proses pernapasan pada manusia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
2.
Apa fungsi dan manfaat media pembelajaran Media
berfungsi untuk tujuan intruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu
harus melibatkan siswa baik dalam mental maupun dalam bentuk aktifitas yang
nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Pengunanaan media pembelajaran
memberikan banyak manfaat asalkan guru dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran, hubungan guru dan siswa merupakan elemen paling penting dalam
system pendidikan.
3.
Dasar pemilihan dan penggunaan media pembelajaran di SD
harus mengacu pada kemampuan guru dalam
memilih media sesuai dengan tujuan yang ingin di capai merupakan pertimbangan
penting dalam proses pembelajaran. Pemilihan media yang kurang tepat akan dapat
mengurangi ke jelasan informasi, pesan atau isi materi ajar yang di berikan,
tetapi justru akan memberi ke kaburan informasi yang di peroleh. Pemilihan
media pembelajaran perlu di lakukan secara lebih cermat dan tepat sasaran.Hal
penting diperhatikan oleh guru SD dalam memilih media yang di sesuaikan dengan
ketersediaan sumber belajar dan aspek lain yang berkaitan dengan tingkat
kemampuan siswa, dan kemampuan guru yang menggunakannya.
B. Saran
Sebaiknya
pengunan media pembelajaran di SD harus didukung kemampuan guru dalam memilih
membuat dan memanfaatkan media pembelajaran tersebut secara tepat dan sesuai
dengan kemampuan berfikir siswa. Apabila seorang guru mengunakan media secara
tepat sasaran maka akan memberikan dampak positif bagi peserta didik.
Penulisan tugas
ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangatlah penulis harapkan untuk menyempurnakan tugas
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Widodo,
Ari., Wuryastuti, Sri dan Margaretha. (2007). Pendidikan IPA di SD. Bandung :
UPI PRESS
Iskandar, Srini,M,. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Depdikbud & Dikti
Wibawa,B.,Mukti,F., (1992). Media Pengajaran. Jakarta : Depdikbud& Dikti
Iskandar, Srini,M,. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Depdikbud & Dikti
Wibawa,B.,Mukti,F., (1992). Media Pengajaran. Jakarta : Depdikbud& Dikti
Langganan:
Postingan (Atom)